Kamis, 19 September 2013

Resep Kue Bulan Tradisional Khas Tionghoa Cina

RESEP KUE BULAN TRADISIONAL KHAS TIONGHOA CINA
Kue bulan adalah penganan tradisional Tionghoa China dan Hongkong yang menjadi sajian wajib pada perayaan Festival Musim Gugur setiap tahunnya di Indonesia, kue bulan biasanya dikenal dalam dialek Hokkian-nya, gwee pia atau tiong chiu pia.

Kue Bulan tradisional rasanya sangat enak, pada dasarnya berbentuk bulat, melambangkan kebulatan dan keutuhan yang dituliskan diatas kue. Namun seiring perkembangan zaman, bentuk-bentuk lainnya muncul menambah variasi dalam komersialisasi kue bulan ini.

BAHAN :
  • 3 butir Kuning telur
  • 300 gram Tepung terigu
  • 20 gram Susu bubuk, tanpa lemak
  • 125 gram Simple sirup, siap pakai
  • 62,5 gram Mentega tawar, cairkan
  • 1/2 sdt Baking powder
  • 1/4 sdt Garam
  • Tepung terigu secukupnya, untuk taburan
BAHAN ISI :
  • Tausa 350 gram
  • Kuning telur asin 6 butir
BAHAN OLESAN :
  • Kuning telur 1 butir
  • Susu cair 25 ml
CARA MEMBUAT KUE BULAN TRADISIONAL KHAS TIONGHOA CINA :
  1. Campur simple sirup, mentega cair dan telur, aduk rata.
  2. Masukkan campuran tepung terigu, susu bubuk dan baking powder.
  3. Uleni hingga kalis, diamkan selama 1 jam.
  4. Isi adonan dengan tausa dan kuning telur asin.
  5. Taburi dengan tepung terigu.
  6. Masukkan adonan dalam cetakan moon cake, tekan dan padatkan.
  7. Ketuk-ketukan cetakan pada setiap sisinya hingga kue keluar dari cetakan.
  8. Olesi bagian atas kue dengan campuran kuning telur dan susu.
  9. Panggang dalam oven hingga matang.Angkat dan sajikan.
Sajikan Kue Bulan Enak untuk 6 buah

Sumber :  http://resepmasakantradisionalindo.blogspot.com/2012/08/resep-kue-bulan-tradisional-khas.html

Dongeng Tentang Asal Usul Tiong Ciu

Tanggal 15 bulan Agustus Imlek Tiongkok adalah Festival Rembulan atau hari Tiong Ciu, salah satu hari raya tradisional yang sangat penting di Tiongkok. Tiong Ciu biasanya jatuh pada pertengahan musim gugur, maka juga disebut sebagai Hari Raya Pertengahan Musim Gugur.
Kini di Tiongkok terdapat banyak peninggalan sejarah seperti "Altar Sembahyang Bulan", "Serambi Sembahyang Bulan" atau "Gedung Menikmati Bulan". Misalnya "Kuil Bulan" (月坛)yang terletak di sebelah barat kota Beijing, adalah sebuah bangunan khusus untuk upacara sembahyang kepada bulan yang dibangun pada masa Dinasti Ming (1368-1644 Masehi).
Pada Hari Tiong Ciu, biasanya orang Tiongkok menaruh meja sembahyang di halaman terbuka, dengan disedikan kue bulan, delima, kurma dan kuaci di atasnya, setelah bersembahyang kepada bulan, anggota sekeluarga duduk berkeliling di meja, makan sambil ngobrol, bersama-sama menikmati pemandangan bulan purnama.
Makan kue bulan atau Tiong Ciu Piah pada hari raya tersebut adalah adat-istiadat bangsa Tionghoa. Kue bulan yang berbentuk bulat melambangkan reunni keluarga.
Mengenai asal usulnya Hari Tiong Ciu, dongeng "Chang'e terbang ke bulan" adalah salah satu cerita yang paling popular di Tiongkok.
Konon pada zaman dahulu, di langit terdapat 10 matahari sehingga padi-padi di ladang terpanggang hangus, dan di bumi binatang ganas dan ular berbisa merajalela ke mana-mana. Waktu itu, di bumi ada seorang pahlawan yang namanya Hou Yi. Hou Yi yang pandai memanah pada suatu hari menaiki gunung Kunlun dan dengan berani memanah jatuh Sembilan dari 10 matahari di langit, dan memerintahkan satu matahari yang sisa harus naik turun sesuai dengan jadwalnya.
Sejak itulah, Hou Yi menjadi pahlawan yang sangat dihormati rakyat, kemduian dia menikahi memperisteri seorang gadis yang cantik dan baik hati, yakni Chang'e. Pasangan suami-istri itu saling cinta-mencintai, dan hidup bahagia sejak itu.

Banyak orang mengikuti Hou Yi belajar kepandaiannya, salah satu anak buahnya adalah Peng Meng, yang cukup jahat.
Suatu peristiwa, Hou Yi sempat bertemu Ibusuri Raya Langit, dan diberikan obat awet muda seumur hidup. Katanya, siapa pun yang minum obat itu bisa segera terbang ke langit dan menjadi dewa. Hou Yi tidak minum obat itu karena tidak tega meninggalkan istrinya, akhirnya obat itu disimpan oleh Chang'e. Namun hal itu diketahui oleh Peng Meng. Dia ingin mencuri obatnya.
Suatu hari, ketika Hou Yi lagi memburu di luar, Peng Meng masuk ke kamar Chang'e dengan memegang petang untuk merebut obat panjang umur itu. Untuk menjaga obat itu, Chang'e tak dapat tidak menelan obatnya, kemudian, badan Chang'e segera menjadi ringan dan mulai terbang ke langit. Karena Chang'e sangat kangen suaminya, akhirnya sang istri terbang ke bulan, bintang yang paling dekat dengan bumi.
Hou Yi pulang dan sangat sedih setelah mengetahui insiden itu, tapi penjahat Peng Meng telah kabur. Hou Yi melihat bulan sambil berteriak-teriak nama isitrinya. Tiba-tiba di mencatat, bulan di langit sangat murni dan terang, sepertinya ada satu bayangan yang mirip istrinya. Dia mencoba mengejar bulan tapi gagal
.
Hou Yi sudah putus asa, tapi tetap sangat merindukan istrinya, dia menaruh meja di halaman belakang rumahnya, menyediakan banyak manisan, dan buah-buahan yang disukai Chang'e, dia bersembayang ke bulan, tempat Chang'e tinggal.
Rakyat sesudah mengetahui Chang'e menjadi dewi di bulan, maka beramai-ramai menyediakan meja dengan sesajen untuk bersembahyang ke Chang'e.
Mulai saat itu, adat-istiadat sembahyang bulan sudah popular di Tiongkok.

Sumber :  http://indonesian.cri.cn/441/2009/09/15/1s101604.htm

Sabtu, 24 Agustus 2013

Resep Gado Gado Spesial

Dengan aneka macam sayur di dalamnya, membuat gado gado banyak di suka. Selain itu, penjual gado gado juga muda di temui hampir di seluruh pulau jawa. Jika anda ingin membuat gado gado sendiri di rumah, anda tak perlu takut tidak enak, resep ini sudah pasti  akan berhasil membuat gado gado yang mirip seperti di para penjual gado gado.


Bahan Membuat Gado Gado :
  • 150 gr tahu putih, goreng dan iris tipis.
  • 150 gr tempe, goreng dan iris tipis
  • 150 gr kol, buang tulangnya, rebus dan iris tipis.
  • 150 gr taoge, buang akarnya, seduh dengan air panas
  • minyak untuk menggoreng
  • air, untuk merebus
  • 150 gr kacang panjang, siangi potong 2 cm dan rebus
  • 150 gr selada keriting, iris 2 cm
  • 3 butir telur ayam, rebus dan potong masing masing jadi 2 bagian
  • 1 buah mentimun, buang kulitnya, iris tipis.
  • 1 buah tomat merah, potong menjadi 8 bagian
Bahan Saus Kacang :
  • 250 gr kacang tanah, sangrai buang kulitnya lalu haluskan
  • 2 sendok makan, minyak sayur
  • 5 siung bawang putih, haluskan
  • 3 buah cabai merah, haluskan
  • 5 lembar daun jeruk purut
  • 500 ml santan dari 1/2 butir kelapa parut.
  • 50 gr gula merah, sisir halus
  • 3 sendok makan, air asam jawa.
  • 1 sendok teh, garam
Cara Membuat  Gado Gado : 
  1. Goreng tahu dengan minyak banyak hingga garing lalu lakukan hal yang sama dengan tempe.
  2. Susun sayuran, selada, telur, mentimun, dan tomat, tempe dan tahu dalam piring saji, sisihkan
  3. Untuk saus, panaskan minyak, tumis, bawang putih, cabai merah, dan daun jeruk hingga harum.
  4. Masukkan kacang tanah halus dan santan lalu aduk hingga mendidih. Masukkan gula merah, air asam jawa dan garam, masak hingga gula merah harum dan angkat.
  5. Siram saus kacang di atas sayuran dan sajikan segera.

Sumber :  http://resep-komplit.blogspot.com/2013/01/resep-gado-gado-spesial.html

Resep Rendang Daging Paling Empuk

  Resep Rendang Daging

Resep Bahan Rendang Daging :
  • daging sapi lulur 500 gram, potong melebar kurang lebih 12 bagian
  • daun kunyit 2 lembar
  • daun jeruk 2 lembar
  • serai 2 batang, memarkan
  • pekak 1 buah
  • kelapa parut sangrai 2 sendok makan
  • santan 1000-1500 ml dari 2 butir kelapa
  • minyak goreng 2 sendok makan
Resep Bumbu Halus Rendang Daging :
  • bawang merah 10 butir
  • bawang putih 6 siung
  • cabai merah 150 gram
  • cabai rawit sesuai selera
  • kemiri 5 butir
  • jinten 1/2 sendok teh
  • ketumbar 1 sendok teh
  • kunyit 1/2 cm
  • jahe 1 cm
  • garam secukupnya
Cara Membuat Rendang Daging :
  1. Panaskan minyak, tumis bumbu halus, daun kunyit, daun jeruk, serai dan pekak hingga harum.
  2. Masukkan daging, aduk hingga berubah warna.
  3. Tuang santan dan tambahkan kelapa parut sangrai, masak di atas api sedang sambil diaduk perlahan hingga mendidih.
  4. Kecilkan api, masak hingga daging matang, berminyak dan kecoklatan.
  5. Angkat dan sajikan.

Sumber :  http://puisiilmuini.wordpress.com/2012/10/28/resep-rendang-daging-paling-empuk/

Rabu, 19 Juni 2013

Cara Membuat Kerak Telur


Resep Membuat Kerak Telor

Saat ini, kerak telor menjadi makanan langka. Meski merupakan penganan khas Betawi, penjualnya justru kebanyakan berasal dari Sunda, Jawa Barat. Kerak telor memiliki rasa yang gurih.


Nah mau tahu sebarap gurih kerak telor, Anda bisa membuat panganan itu di rumah. Ini kami bagi resep membuatnya:

Bahan:

- 5 butir telur ayam
- 50 gram ebi kualitas baik
- 250 gram beras ketan putih
- 3 sendok makan bawang merah goreng

Bumbu:

- 3 buah cabai merah
- 2 centimeter kencur
- 2 centimeter jahe
- 1/2 sendok teh garam
- 1/2 sendok teh gula pasir
- 1/2 sendok teh merica butiran
- 75 gram kelapa, kupas, parut, sangrai

Cara membuat:

1. Pertama rendam beras ketan putih dengan air dingin selama satu malam
2. Rendam ebi dengan air panas lalu tumbuk dan disangrai sampai kering, sisihkan
3. Haluskan semua bumbu yaitu sangrai kelapa, cabai merah, kencur, jahe, merica, garam, dan gula pasir, lalu sisihkan
4. Kocok telur ayam, lalu sisihkan
5. Kemudian panaskan wajan, tuangkan 2 sendok makan ketan sambil ditekan sampai bisa menempel di permukaan wajan dan berbentuk lingkaran dengan diameter sekitar 10 centimeter
6. Kemudian wajan ditutup dan tunggu sampai ketan menjadi matang dan mengering
7. Masukkan 5 sendok makan telur kocok, 1 sendok makan bumbu halus, tambahkan dengan taburan ebi dan bawang merah goreng.
8. Lalu aduk hingga tercampur dengan telur tetapi tidak merusak ketan. Masak kembali hingga permukaannya menjadi kering, kemudian angkat. Setelah diangkat maka taburi ebi, bawang goreng, sedikit bumbu halus dan siap untuk dihidangkan.

Sumber : www.yahoo.com

Senin, 11 Februari 2013

Sekilas Bagansiapiapi

Kelenteng In Hok Kiong di pusat kota Bagansiapiapi

Asal Usul Nama Bagansiapiapi

Menurut cerita masyarakat Bagansiapiapi secara turun temurun, nama Bagansiapiapi erat kaitannya dengan cerita awal kedatangan orang Tionghoa ke kota itu. Disebutkan bahwa orang Tionghoa yang pertama sekali datang ke Bagansiapiapi berasal dari daerah Songkhla di Thailand. Mereka sebenarnya adalah perantau-perantau Tionghoa yang berasal dari Distrik Tong'an (Tang Ua) di Xiamen, wilayah Provinsi Fujian , Tiongkok Selatan. Konflik yang terjadi antara orang-orang Tionghoa dengan penduduk Songkhla, Thailand kelak menjadi penyebab terdamparnya mereka di Bagansiapiapi.
Dalam cerita dimaksud disebutkan bahwa pelarian tersebut dilakukan dengan menggunakan tiga perahu kayu (tongkang). Kejadian-kejadian selama dalam perjalanan menyebabkan hanya satu tongkang yang selamat sampai di darat. Itu adalah tongkang yang dipimpin oleh Ang Mie Kui bersama 17 orang penumpang lainnya. Tongkang yang selamat ini kebetulan membawa serta patung Dewa Tai Sun Ong Ya yang diletakkan di bagian haluan dan patung Dewa Kie Ong Ya yang ditempatkan dalam magun/rumah tongkang.
Menurut keyakinan mereka, patung-patung ini akan memberi keselamatan selama pelayaran itu. Petunjuk akhirnya diberikan oleh sang Dewa, setelah mereka melihat cahaya api yang berkerlap-kerlip sebagai tanda adanya daratan. Cahaya api itu ternyata berasal dari kunang-kunang (siapiapi) yang bertebaran di antara hutan bakau yang tumbuh subur di tepi pantai. Di daerah tidak bertuan inilah mereka mendarat dan membangun tempat pemukiman baru yang kemudian dikenal dengan nama Bagansiapiapi. Adapun kata bagan sendiri mengandung makna sebagai tempat, daerah, atau alat penangkap ikan.
Versi lain mengenai asal usul nama Bagansiapiapi adalah kata Bagan berasal dari kata tempat penangkapan ikan, sementara api berasal dari nama pohon api-api yang banyak tumbuh di daerah pantai

 

Perayaan Tahun Baru Imlek


Replika Shio Naga di Jalan Perdagangan-Bagansiapiapi
Perayaan Tahun Baru Imlek (Sincia) di Bagansiapiapi sangat meriah, terutama pada malam pergantian tahun baru. Tahun Baru Imlek juga merupakan tradisi pulang kampung bagi orang Tionghoa yang merantau ke luar daerah untuk berkumpul kembali bersama keluarga. Perayaan Imlek di Bagansiapiapi berlangsung 15 hari sampai malam Cap Go Meh. Selama perayaan Tahun Baru Imlek, lampion beraneka bentuk dan ukuran menghiasi rumah-rumah penduduk, perkantoran, kelenteng dan vihara, bahkan di sepanjang jalan-jalan besar di pusat kota sehingga kota Bagansiapiapi seakan bermandikan cahaya lampion di malam hari. Hari ke-9 Imlek (Cue Kao) yang merupakan perayaan hari kelahiran Dewa Langit (Thi Kong) juga berlangsung sangat meriah di Bagansiapiapi.
Salah satu keunikan perayaan Tahun Baru Imlek di Bagansiapiapi adalah hadirnya aksesoris patung berbentuk hewan dari shio tahun tersebut yang dipajang di Jalan Perdagangan. Patung tersebut terutama terbuat dari material seperti kertas, bambu, kawat, kain, wol dan sebagainya. Kegiatan seperti ini baru dimulai pada perayaan Tahun Baru Imlek 2554/2003 M Shio Kambing.
Di samping itu, di Kelenteng Guan Gong (關帝壇) yang terletak di Jalan Perniagaan, terdapat lampion berukuran raksasa berbentuk hewan shio dan karya klasik Tiongkok lainnya.
Pada malam Cap Go Meh akan berlangsung Pawai Lampion dengan lampion-lampion yang unik dari berbagai kelenteng yang ada di Bagansiapiapi. Pawai Lampion ini sekaligus merupakan Lomba Lampion yang akan memilih lampion terindah, terunik dan terbagus.
Statsiun televisi swasta nasional, MetroTV pernah meliput acara pergantian Tahun Baru Imlek 2561/2010 M secara langsung dari Bagansiapiapi yang dipusatkan di halaman depan Kelenteng Ing Hok Kiong (永福宮)
 

Bahasa Bagansiapiapi

Masyarakat Bagansiapiapi yang lebih dikenal sebagai Orang Bagan, terdiri dari beragam suku di antaranya Melayu, Batak, Jawa, Hokkian, Tiociu, Hakka dan Hainan.
Letaknya yang jauh dari ibukota Jakarta, membuat komunitas Tionghoa setempat masih kental menggunakan bahasa daerah tanpa pencampuran dengan bahasa gaul ibukota. Namun istilah "Bahasa Bagan" sering merujuk pada Bahasa Hokkian yang digunakan oleh masyarakat Tionghoa setempat.
Bahasa Hokkian Bagansiapiapi masih kental dengan nuansa Tionghoa murni tanpa campuran dengan bahasa Indonesia, sehingga mirip dengan bahasa Hokkian yang dipergunakan di Xiamen, Jinmen (Kim-men), dan Taiwan.
Dikarenakan sebagian besar leluhur orang Hokkian di Bagansiapiapi berasal dari Distrik Tong'an (Tang Ua) yang dekat dengan Xiamen dan Quanzhou, maka dialek bahasa Hokkian Bagansiapiapi bisa dimasukkan dalam varian campuran antara logat Xiamen dan Quanzhou (Cuanciu). Begitu juga dengan bahasa Hokkian yang dipergunakan di daerah Riau lainnya seperti Selatpanjang dan Bengkalis hampir sama dialeknya, karena kebanyakan leluhurnya berasal dari daerah Nan An (Lam Ua) yang dekat dengan Quanzhou.
Sementara bahasa Hokkian yang dipergunakan di Medan dan Penang masuk dalam varian logat Zhangzhou (Cianciu).

Wisata Kuliner Khas Bagansiapiapi


Kwetiau Bagansiapiapi
Kuliner khas Bagansiapiapi yang terkenal adalah masakan Tionghoa yang dikombinasikan dengan hasil bumi setempat, misalnya : Kwetiau Bagan, Miso Bagan, Nasi lemak Bagan, ''Kari Peng'' (Nasi Kari Bagan), Ham-ke (sejenis martabak dari kerang), Wantanmi (Mi Pangsit), Ke-mi (mi campur potongan mirip kwetiau), Tilongpan (mirip Cicongpan di Medan), Kiam-ke, Lolia (Rujak Bagan), O-Lua (Rujak Pedas), O-Ke, O-Yi, dan sebagainya.
Oleh-oleh khas Bagansiapiapi adalah Kacang pukul yang diproduksi masyarakat Tionghoa sejak turun temurun. Selain itu juga terkenal terasi, kerupuk udang, kerupuk singkong, udang kering (Ebi), permen kelapa, kue Kiat-hong, kue Lik-tao-ko, kue Ang-che-nai-ko, dan beragam jajanan khas lainnya yang tidak ditemukan di daerah lain.


Sumber : id.wikipedia.org/wiki/Bagansiapiapi

Resep Kwetiau Siram Daging




thumbnail

Udara yang sejuk dingin paling asyik dinikmati sambil menyantap kwetiau gaya Medan ini. Rasa kwetiau yang kenyal gurih ini makin enak dengan topping daging yang gurih. Pastinya makin sedap jika dimakan selagi panas. Bikin yuk!

Bahan:
2 sdm minyak sayur
1 siung bawang putih, cincang halus
500 g kwetiau basah
Daging Tumis:
1 sdm minyak sayur
1 sdt minyak wijen
2 siung bawang putih, cincang halus
2 sdm daun bawang iris kasar
150 g daging has sapi, iris tipis
2 sdm saus tiram
½ sdt merica bubuk
1 sdt garam
300 ml air
1 butir telur ayam, kocok
2 tangkai kucai, iris kasar
50 g tauge besar, bersihkan
1 sdt tepung kanji, larutkan dengan sedikit air
Taburan:
2 sdm bawang merah goreng

Cara membuat:

  • Tumis bawang putih hingga wangi.
  • Masukkan kwetiau, aduk hingga rata. Angkat.
  • Taruh di piring saji.
  • Daging Tumis:
  • Tumis bawang putih dan daun bawang hingga layu.
  • Masukkan daging sapi, aduk hingga berubah warna.
  • Tambahkan bumbu, aduk rata.
  • Tuangi air dan didihkan.
  • Masukkan telur, aduk hingga kental.
  • Tambahkan kucai dan tauge, aduk rata.
  • Tuangi larutan kanji, aduk hingga kental. Angkat.
  • Tuangkan ke atas kwetiau.
  • Taburi bawang merah goreng.

Untuk 2 orang 

Sumber : www.detikfood.com

Minggu, 10 Februari 2013

Resep Rainbow Jelly


RAINBOW JELLY

Resep Rainbow Jelly, Makanan Sehat Yang Lezat.

Bahan-bahan:
3 bungkus jelly instan (merah, orange, hijau atau sesuai selera)
3 gelas atau 600gr gula pasir
Air putih sekitar 10 gelas belimbing
1 bungkus vanilla bubuk
1 buah kiwi segar, potong kecil-kecil
3 buah strawberry, potong kecil-kecil
1 buah jeruk sunkist yang sudah dikuliti.
Cup untuk cetakan jelly.

Cara membuat:
1. Campurkan jelly instan hijau, gula ke dalam panci, aduk merata, masukkan air, lalu panaskan hingga mendidih. Adonan harus diaduk terus agar tak menggumpal. Lakukan ini dengan jelly warna merah dan orange.
2. Setelah mendidih, diamkan 2 menit, sambil menunggu, masukkan potongan buah kiwi ke dalam cup, tuang jelly hijau, dinginkan hingga jelly mengeras.
3. Masukkan potongan buah strawberry keatas jelly hijau yang sudah keras, tuang jelly merah, kemudian masukkan buah jeruk ke atas jelly strawberry yang sudah dingin dan keras, tuang jelly orange.
4. Setelah semua adonan jelly selesai dituang, masukkan kedalam kulkas agar lebih segar.
5. Sajikan selagi dingin.


Sumber : www.detikforum.com

Resep Pasta: Bolognaise Sauce

thumbnail

Saus pasta paling populer di dunia ini disebut juga 'bolognese'. Bahan utamanya daging cincang dan tomat. Resep gaya rumahan ini dijamin rasanya lebih enak. Apalagi diaduk dengan spaghetti atau jenis pasta lain dan dijadikan isian lasagna.

Bahan:
40 g wortel, potong dadu
40 g bawang bombay, potong dadu
40 g batang seledri besar, potong dadu
100 ml extra virgin olive oil
300 g daging sapi cincang
1 kaleng tomat yang sudah dikupas
40 g tomat pasta
10 ml dry red wine, jika suka
1 sdt garam
½ sdt merica bubuk
150 ml air
2 lembar bay leaf

Cara membuat:

  • Panaskan minyak dalam wajan.
  • Masukkan daging cincang, masak beberapa saat hingga agak kecokelatam lalu aduk.
  • Tambahkan wortel, bawang bombay, seledri, aduk hingga layu.
  • Tambahkan garam dan merica.
  • Masak hingga agak kering.
  • Tambahkan wine, tomat pasta dan tomat kalengan serta air.
  • Aduk dan masak dengan api kecil selama minimal 40 menit hingga kental.
  • Jika perlu, tambahkan air.
  • Angkat. Saus siap dipakai untuk pasta.

Untuk 4 orang

Sumber : www.detikfood.com

Sabtu, 09 Februari 2013

Alkisah Tentang Penanggalan Tiongkok (Shio) - Asal Usul 12 Nama Binatang Dalam Sistem Kalenderisasi Tiongkok

(INTERNET)
(INTERNET)
(Epochtimes.co.id)
Pada zaman dahulu kala, tatkala Kaisar Nefrit (penjaga istana surga) sedang merayakan hari ulang tahunnya. Sayangnya, ketika itu tidak ada cara menghitung waktu maka beliau tidak bisa mengetahui berapa usianya. Kaisar Nefrit kemudian memutuskan untuk membuat cara menghitung waktu.
Beliau mengutus pengawalnya turun ke bumi untuk mengumuman bahwa akan diadakan lomba bagi para binatang dan akan disediakan hadiah kepada 12 pemenang.
Hari perlombaan pun tiba, Kaisar datang dengan mengendarai kereta emas. Kaisar berdeham sejenak sebelum memulai pembicaraan, para binatang pun terdiam. “Perlombaan kali ini adalah menyeberangi sungai. Kepada dua belas peserta pertama yang berhasil mencapai seberang, nama mereka akan dipakai sebagai gelar nama tahun. Gelar tahun pertama akan diberikan kepada siapa yang pertama sampai di tepi sungai, begitu seterusnya,” kata Kaisar.
Seluruh peserta segera berbaris di garis start. Beberapa saat kemudian, pengawal mengibaskan bendera tanda perlombaan dimulai, seluruh peserta berlarian menuju sungai. Kucing dan tikus adalah yang pertama tiba di tepi sungai. Melihat sungai yang begitu luas, mereka segera menyadari bahwa medan yang hendak mereka lewati jauh di luar perkiraan mereka, bahkan terlihat sangat berbahaya. Sambil duduk menatapi sungai, kucing dan tikus duduk bersama sambil memikirkan jalan keluar.  Di tengah kebingungan, dari kejauhan muncullah kerbau menghampiri keduanya. Tiba-tiba tikus menemukan ide.
“Hei kerbau, apakah engkau keberatan membawa kami ke seberang sungai?” tanyanya. Kerbau termasuk hewan yang ramah,  ia pun langsung menyanggupinya.
Kucing dan tikus segera melompat ke atas kepala kerbau dan bersama-sama menyeberangi sungai. Saat hendak sampai di seberang, tikus segera melompat ke daratan, menjadikannya sebagai peserta pertama yang sampai.
“Selamat!” Sambut Kaisar. “Engkau berhak untuk menyandang gelar tahun pertama.” Kerbau yang merasa sedikit kecewa karena telah terkelabui akhirnya merelakan, toh ia mendapat gelar tahun kedua.
Butuh waktu cukup lama bagi harimau untuk sampai. Ia terlihat sangat kelelahan setelah perjuangan keras melawan arus sungai. Kaisar merasa tersentuh melihat upaya harimau dan menggelarinya tahun ketiga.

(INTERNET)
Menyusul kelinci di urutan keempat. Prestasinya cukup mengejutkan Kaisar. “Semua tahu kalau engkau, kelinci tidak bisa berenang. Apakah engkau telah mengelabui kami semua? “
Kelinci pun menjelaskan dengan jujur bahwa dirinya memang tidak bisa berenang, namun ia berhasil menyeberangi sungai dengan cara melompati batu-batu yang ada di sepanjang sungai dan bertemu sebatang kayu lapuk. Tanpa pikir panjang ia naik dan duduk di atas kayu tersebut yang akhirnya mengantarkannya ke seberang. Kata-kata sang kelinci membuat sang Kaisar merasa kagum dan menghadiahkannya gelar tahun keempat.
Kaisar sangat senang dengan apa yang dirinya lihat sejauh ini. Semua peserta telah menunjukkan kemampuan dan usaha yang luar biasa untuk menyeberangi sungai, akan tetapi sebelumnya Kaisar malah berharap bahwa naga akan tampil sebagai pemenang, menurutnya naga sanggup berenang dan terbang dengan sangat baik, sangat mudah memenangkan perlombaan. Namun sampai kini naga tak juga tampak.
Baru saja terpikir demikian, tiba-tiba sekilas bayangan raksasa melintas di atas kerumunan binatang yang tengah berkumpul, tampak seekor naga menukik turun dan mendarat di tanah. “Akhirnya yang saya tunggu muncul juga, dari mana saja engkau? “tanya Kaisar.
“Saya harus membuat hujan, kemudian saya melihat kelinci berdiri di atas kayu mencoba menyeberangi sungai, jadi terpikir oleh saya untuk membuat angin agar membantunya menyeberang,” jelas naga. “Baik sekali. Engkau adalah binatang kelima yang sampai maka kau berhak mendapatkan gelar tahun kelima,” jawab Kaisar.
Mereka yang sudah berhasil mencapai tepi berkumpul di pinggir sungai sambil menyaksikan peserta yang masih tersisa berjuang menyeberangi sungai. Tak lama kemudian, tampak kuda dari kejauhan, ia terlihat kepayahan berenang.

(INTERNET)
Baru saja kuda akan menginjakkan kaki di daratan, tiba-tiba ular muncul keluar dari balik permukaan air. Saking terkejut kuda pun meringkik nyaring mengangkat kedua kakinya, memberi peluang bagi ular untuk mendahuluinya dan memperoleh tempat keenam. Kuda mendapat gelar ketujuh, dan cukup senang dengan hasilnya.
Seketika sebuah pemandangan yang tidak biasa ditampakkan di hadapan mereka – membuat siapapun yang melihat akan berdecak kagum.
Ayam jantan, monyet dan kambing muncul secara serentak dan bersamaan berdiri di atas sebuah rakit. Ayam jantan yang pertama kali menemukan rakit, dan dalam perjalanan bertemu monyet dan kambing, kemudian ketiganya naik dan mendayung rakit bersama-sama.
Ketika mereka akhirnya mencapai tepi, Kaisar merasa sangat senang. “Saya belum pernah melihat kerjasama yang luar biasa seperti ini!” Kaisar pun memberikan kambing gelar tahun kedelapan, monyet tahun kesembilan dan ayam jantan kesepuluh.

(INTERNET)
Selang waktu cukup lama hingga binatang berikutnya sampai. Hal itu membuat kaisar resah dan ragu kalau-kalau masih ada peserta lainnya mampu menyeberang dikarenakan tantangan yang diberikan terlampau sulit.
Namun sebelum dirinya mulai merasa kuatir, tiba-tiba anjing muncul mendekati tepi. Anjing itu menjelaskan bahwa air sungai yang begitu bersih membuatnya tidak bisa menahan diri dan mandi di sana. Kaisar tertawa dan memberikannya gelar tahun kesebelas.
Sekarang tinggal menunggu siapa gerangan yang akan memperoleh tempat terakhir. Ketika para binatang sibuk mempertanyakan tiba-tiba sang babi muncul di hadapan mereka, menggelarinya tahun keduabelas. Para peniup terompet istana mengeluarkan bunyi pembuka dan Kaisar mulai berbicara. “Selamat kepada semua peserta yang berhasil menyeberang sungai hari ini. Nama-nama kalian akan diingat selamanya berkat upaya kalian yang sungguh luar biasa hari ini,” katanya.
Namun apa gerangan yang terjadi dengan kucing yang duduk di atas kepala kerbau? Ternyata tikus mendorongnya kembali ke sungai dan terseret arus ke sungai lain, dan sejak saat itu tikus dan kucing menjadi musuh.  (Dawu Wang / The Epoch Times / mya)

Sumber : www.epochtimes.co.id

11 Makanan Khas Imlek

makanan-khas-imlek 

1. Mie, melambangkan panjang umur dan kemakmuran
Mie yang panjang, tidak mudah putus menggambarkan panjang umur. Dalam setiap perayaan, mie selalu hadir sebagai wujud harapan untuk diberi umur yang panjang. Cara memakan mie tidak boleh dipotong melainkan disantap sampai ujung terakhir karena dipercaya akan memperpanjang umur.
2. Kue lapis legit, melambangkan rezeki yang berlapis-lapis
3. Kue mangkok, kue maho, dan kue keranjang
Biasanya kue keranjang disusun diatas kue maho dan kue mangkok yang diberi warna merah diatasnya. Harapan yang terkandung adalah agar memiliki kehidupan yang manis dan kian menanjak seperti kue mangkok. Kue keranjang atau nian gao adalah sejenis puding tradisional China yang terbuat dari beras ketan, tepung gandum, garam, air, dan gula. Warna gula yang digunakan untuk membuat penganan ini menentukan warnanya (putih atau cokelat). Nian gao lebih populer di China bagian timur seperti Jiangsu, Zhejiang, dan Shanghai, karena pengucapan katanya sama dengan “tahun yang lebih sejahtera”.
4. Manisan kolang-kaling bermakna agar manusia selalu berpikiran jernih
5. Agar-agar dicetak bintang bermakna simbol kehidupan yang terang
6. Cemilan seperti kuaci, kacang, dan permen.
Asinan dari biji semangka atau labu kuning ini sering menemani saat-saat berbincang di tengah keluarga ketika merayakan Imlek. Arti dari sajian biji-bijian ini adalah memiliki keturunan yang banyak.
7. Ayam atau bebek yang utuh sebagai simbol untuk udara
Budi luhur sangat dijunjung tinggi oleh budaya Cina, dan sajian bebek adalah simbol dari kesetiaan dan ketaatan. Sementara itu, telur bebek atau ayam memiliki makna kesuburan.
8. Ikan sebagai simbol dari air
Ini bisa ikan emas ikan bandeng atau ikan salmon (ikan pai tu di daerah Singapura) semacam ikan yang bulat dan yang dapat hidup di laut dan di sungai. Selain itu, lafal ikan (Yu) sama bunyinya dengan surplus (Yu).
9. Jeruk mandarin
Jeruk mandarin besar menggambarkan kekayaan, sedangkan jeruk jenis kecil menggambarkan keberuntungan karena kedua jenis jeruk ini adalah buah yang berlimpah-limpah di Cina. Dalam dialek Teochew, nama buah tersebut berhomofon dengan “keberuntungan”.
10. Lobak disebut cai tou yang juga berarti good luck.
Saat perayaan Tahun Baru Cina, sajian lobak menjadi wujud harapan baru untuk beruntung di tahun yang akan dijalani.
11. Tiram
Kata tiram dalam  bahasa China terdengar seperti ”bisnis yang baik”. Oleh karena itu, hidangan satu ini biasanya juga disajikan dalam jamuan makan pada saat Imlek.

Sumber : imlek.yellowpages.co.id

12 Kuliner Khas Tionghoa Terpopuler

kuliner

Di antara masakan khas Tionghoa tersebut, ada pula yang telah diadaptasi dengan diolah memakai bumbu lokal Indonesia. Berikut 12 kuliner khas Tionghoa terpopuler di Indonesia.
1. Kwetiau adalah sejenis mie Tionghoa berwarna putih yang terbuat dari beras. Dapat digoreng ataupun dimasak berkuah. Kwetiau merupakan makanan yang cukup populer di Indonesia, terutama di daerah-daerah yang banyak didiami oleh warga keturunan Tionghoa. Kwetiau pada umumnya identik dengan etnis Hokkian dan Tio Ciu. Dalam penyebarannya di Indonesia, etnis Hokkian dan Tio Ciu berbeda dalam hal penyajian kwetiau. Etnis Hokkian yang banyak berdiam di Sumatera terkenal dengan kwetiau Medan yang memakai bakso ikan, lapchiong (sosis babi), dan telur bebek. Sedangkan etnis Tio Ciu yang banyak berdiam di Kalimantan terkenal dengan kwetiau sapi yang memakai daging sapi dan jeroannya seperti babat. Dalam perkembangannya muncul varian baru yang dikenal dengan sebutan kwetiau siram.
2. Fu yong hai atau Fu yung hai adalah masakan Tionghoa yang dibuat dari telur yang didadar dengan campuran berupa sayuran, daging, atau makanan laut. Isi campuran bisa berupa daging babi, daging ayam, daging sapi, daging kepiting, dan sebagainya yang dicincang halus. Fu yong hai dimakan bersama saus asam manis yang biasanya terbuat dari tomat dan kacang polong tetapi ada juga saus yang disertai dengan potongan nanas di dalamnya. Nama Fu yung hai berarti potongan telur fu yung, yang berasal dari resep penduduk China daratan dari Shanghai.
3. Cap cay adalah dialek Hokkian yang berarti harfiah “aneka ragam sayur”. Cap cay adalah nama hidangan khas Tionghoa yang populer yang khas karena dimasak dari banyak macam sayuran. Jumlah sayuran tidak tentu, namun banyak yang salah kaprah mengira bahwa cap cay harus mengandung 10 macam sayuran karena secara harfiah adalah berarti “sepuluh sayur”.
4. Bakso adalah jenis bola daging yang paling lazim dalam masakan Indonesia. Bakso pada umumnya dibuat dari campuran daging sapi giling dan tepung tapioka, akan tetapi ada juga bakso yang terbuat dari daging ayam, ikan, atau udang. Dalam penyajiannya, bakso umumnya disajikan panas-panas dengan kuah kaldu sapi bening, dicampur mi, bihun, taoge, tahu, terkadang telur, ditaburi bawang goreng dan seledri. Bakso sangat populer dan dapat ditemukan di seluruh Indonesia, mulai dari gerobak pedagang kaki lima hingga restoran besar. Berbagai jenis bakso sekarang banyak ditawarkan dalam bentuk makanan beku yang dijual di pasar swalayan dan mall-mall. Irisan bakso dapat juga dijadikan pelengkap jenis makanan lain seperti mie goreng, nasi goreng, atau cap cay.
5. Lumpia atau terkadang dieja sebagai lun pia adalah sejenis penganan tradisional Tionghoa. Lumpia adalah lembaran tipis dari tepung gandum yang dijadikan kulit lalu digunakan sebagai pembungkus isian yang biasanya terdiri atas rebung, telur, sayuran segar, daging, atau makanan laut. Di Indonesia, lumpia dikenal sebagai makanan khas Semarang dengan tata cara pembuatan dan bahan-bahan yang telah disesuaikan dengan tradisi setempat.
6. Siomai atau siomay adalah salah satu jenis dim sum. Kulit siomai adalah serupa dengan kulit pangsit. Dalam masakan Indonesia terdapat berbagai jenis variasi siomai berdasarkan daging untuk isi, mulai dari siomai ikan tenggiri, ayam, udang, kepiting, atau campuran daging ayam dan udang. Bahan untuk isi dicampur dengan sagu atau tapioka. Dalam resep masakan China, siomai diisi daging babi cincang yang dibungkus kulit yang tipis dari tepung terigu. Walaupun demikian, siomai juga dibuat dari udang, daging kepiting, atau daging sapi. Siomai dibuat berbentuk silinder, dan di atasnya diberi hiasan seperti telur kepiting, parutan wortel, atau kacang polong. Setelah dimatangkan dengan cara dikukus, siomai dimakan dengan cuka atau kecap asin.
7. Cahkwe adalah salah satu penganan tradisional Tionghoa. Di Indonesia, cahkwe dijual di toko atau dijajakan oleh pedagang kaki lima di beberapa daerah di tanah air. Cara penyajian pun beragam seperti di daerah Solo, Jawa Tengah, penyajiannya disertai susu kedelai. Sedangkan di daerah lain, Cahkwe disajikan dengan sambal asam cair. Cahkwe di China sendiri dimakan dengan cara mencelupkannya ke dalam bubur panas atau dimakan bersama susu kedelai manis maupun asin.
8. Bakmi adalah salah satu jenis mie yang dibawa oleh pedagang-pedagang Tionghoa ke Indonesia. Bakmi juga sering disebut yamien atau yahun. Bakmi juga merupakan makanan yang terkenal terutama di daerah-daerah pecinan di Indonesia. Biasanya bakmi telah diadaptasi dengan menggunakan bumbu-bumbu Indonesia. Bakmi yang paling umum adalah yang terbuat dari tepung terigu atau bakmi kuning. Jenis kedua yang juga terkenal adalah kwetiaw, yang dibuat dari beras dan bentuknya lebih lebar serta lebih tipis dari bakmi. Kedua variasi ini biasa digoreng atau direbus sebelum disajikan
9. Bihun atau mihun merupakan nama salah satu jenis makanan dari Tiongkok, bentuknya seperti mie namun lebih tipis. Bihun berasal dari bahasa Tionghoa, yaitu “Bi” artinya beras dan “hun” artinya tepung. Bahan baku bihun sendiri terbuat dari tepung beras. Makanan tersebut sangat terkenal dari negara China dan Asia Selatan, seperti India.
10. Mie adalah adonan tipis dan panjang yang telah digulung, dikeringkan, dan dimasak dalam air mendidih. Istilah ini juga merujuk kepada mie kering yang harus dimasak kembali dengan dicelupkan dalam air. Berbagai bentuk mie dapat ditemukan di berbagai tempat. Perbedaan mie terjadi karena campuran bahan, jenis tepung sebagai bahan baku, serta teknik pengolahan.
11. Ifu mie adalah sejenis makanan Tionghoa. Makanan ini berbentuk bakmie yang telah direbus lalu digoreng lagi sampai garing berbentuk sarang. Kemudian di atasnya disiram dengan tumisan sayuran, biasanya cap cay. Ifu mie juga populer di Indonesia dan seringkali dimakan pada acara-acara khusus.
12. Bakpao merupakan makanan tradisional Tionghoa. Dikenal sebagai bakpao di Indonesia karena diserap dari bahasa Hokkian yang dituturkan mayoritas orang Tionghoa di Indonesia. Pao itu berati “bungkusan”, dan bak itu artinya daging, jadi bakpao berarti “bungkusan (berisi) daging”. Pada awalnya daging yang paling lazim digunakan adalah daging babi. Akan tetapi bakpao sendiri dapat diisi dengan bahan lainnya seperti daging ayam, sayur-sayuran, srikaya manis, selai kacang kedelai, kacang azuki, kacang hijau, dan sebagainya, sesuai selera. Kulit bakpao dibuat dari adonan tepung terigu diberi ragi untuk mengembangkan adonan, setelah diberikan isian, adonan dibiarkan sampai mengembang lalu dikukus sampai matang.

Sumber : imlek.yellowpages.co.id

12 Fakta Unik Kue Keranjang



Kue keranjang adalah kue khas tradisional warga keturunan Tionghoa yang muncul pada saat Imlek.
Ada 12 fakta unik tentang kue keranjang. Mau tahu apa saja fakta di balik kue keranjang? Simak artikel berikut ini.
1. Tidak memiliki bentuk lain selain bentuk bulat penuh.
2. Hanya memiliki satu warna terutama kue keranjang imlek. Warna kue keranjang adalah cokelat seperti gula aren.
3. Dibuat pertama kali sebagai hidangan bagi Dewa Dapur sebelum Imlek.
4. Semakin lama didiamkan semakin keras kuenya.
5. Kue yang masih lembek dan sudah keras susah dikonsumsi secara langsung.
6. Saat lembek, kue ini bagaikan permen karet yang gampang menempel pada tangan.
7. Kue ini lebih enak ketika dicelupkan kedalam kocokan telur berbumbu kemudian digoreng hingga matang.
8. Pada zaman dulu saat orang akan memakan kue ini, mereka ditemani dengan teh cina yang pahit.
9. Kue ini bisa bertahan hingga 1 bulan lebih. Biarpun sudah berjamur pada bagian atas, kue ini tetap bisa dikonsumsi. Jamur tersebut tinggal dibersihkan dengan tisu. Bila merasa risih, iris bagian yang berjamur saja karena bagian dalamnya bisa dimakan.
10. Kue ini biasanya dibungkus dengan plastik atau daun pisang serta dilengkapi kertas merah di setiap permukaan kue.
11. Kertas merah sekarang berisikan berbagai tulisan yang biasanya memiliki arti kebahagiaan, kesejahteraan, damai atau hal baik yang lainnya.
12. Kue ini biasanya disusun menjadi bentuk piramid dari kue yang paling besar di bawah hingga kue paling kecil di atas.

Sumber : imlek.yellowpages.co.id

Asal Usul Ang Pao Imlek

angpaoAng Pao dalam kebudayaan Tionghoa hadir dalam berbagai perayaan, seperti pernikahan, selamatan rumah baru, dan tahun baru (imlek). Ang pao adalah amplop berwarna merah yang diberi hiasan. Hiasan yang terdapat dalam Ang pao biasanya berupa tulisan emas, gambar dewa, maupun tokoh kartun lucu. Warna merah pada Ang pao tak akan pernah berubah karena warna merah melambangkan keberuntungan, kegembiraan, semangat, dan juga menghalau roh jahat.
Pada mulanya ang pao hanya berupa kertas merah yang digunakan untuk membungkus permen dan kue. Ang pao  ini berisikan doa agar anak yang menerimanya akan memiliki hidup yang bahagia dan manis. Namun semakin berkembangnya zaman, kertas merah tersebut di ubah menjadi amplop kecil berwarna merah dengan hiasan yang sederhana. Isinya pun berubah dari permen dan kue menjadi uang karena diharapkan uang yang diberikan dapat bermanfaat dalam kehidupan anak dalam tahun ini.
Selain kisah di atas, ada kisah lain. Kisah ini menceritakan tentang sebuah makhluk halus atau siluman yang selalu mengusap dahi anak-anak yang sedang tidur sehingga mereka menjadi gila pada malam menyerang imlek. Sepasang suami istri yang baru memperoleh anak sangat takut kalau siluman ini akan mendatangi anak mereka sehingga mereka menemaninya bermain dengan koin  logam (uang zaman dulu) yang sudah dibungkus kertas merah.
Semakin malam, mereka semakin lelah sehingga tertidur. Anak mereka pun tertidur pulas sedangkan  koin logamnya tergeletak di samping batal anak mereka. Apa yang ditakutkan terjadi, siluman itu memilih mendatangi rumah mereka. Saat siluman tersebut menjulurkan tangannya untuk mengusap dahi anak mereka, mereka terbangun namun tidak ada waktu untuk mencegahnya. Tiba-tiba koin logam yang telah dibungkus kertas merah bercahaya dan mengusir siluman tersebut.  Cerita ini kontan tersebar ke seluruh pelosok . Dari sinilah, ang pao lahir dan dilestarikan.
Itulah kisah ang pao.
Dahulu, Ang pao hanya dibuat dengan tangan. Pada zaman sekarang, Ang pao dibuat dengan menggunakan mesin digital printing untuk mencetak berbagai hiasan yang sesuai dengan tren dan disesuaikan dengan tahun yang berlaku. Apa pun asal usulnya, yang pasti Anda pasti sangat senang menerimanya, bukan?!

Sumber : imlek.yellowpages.co.id

Asal Mula Perayaan Tahun Baru Imlek


 chinese-lantern
 Ada sebuah legenda kuno yang mengisahkan asal usul tradisi perayaan Imlek di Tiongkok, begini ceritanya :
Dahulu kala ada seekor monster jahat yang memiliki kepala panjang dan tanduk yang tajam. Monster yang bernama nian ini sangat ganas, dia berdiam didasar lautan, namun setiap tahun baru dia muncul kedarat untuk menyerang penduduk desa dan menelan hewan ternak. Oleh karena itu setiap menjelang tahun baru, seluruh penduduk desa selalu bersembunyi dibalik pegunungan untuk menghindari serangan monster nian ini.

Pada suatu hari saat menjelang pergantian tahun, semua penduduk desa sedang sibuk mengemasi barang-barang mereka untuk mengungsi ke pegunungan, datanglah seorang lelaki tua berambut abu-abu ke desa itu. Dia memohon ijin menginap semalam pada seorang wanita tua dan meyakinkannya bahwa dia dapat mengusir pergi monster nian ini. Tak ada satupun yang mempercayainya. Wanita tua ini memperingatkan dia untuk ikut bersembunyi bersama penduduk desa lainnya, tetapi lelaki tua ini bersikukuh menolaknya. Akhirnya penduduk desa meninggalkan dia sendirian di desa itu.

Ketika monster nian mendatangi desa ini untuk membuat kekacauan, tiba-tiba dia dikejutkan suara ledakan petasan. Nian menjadi sangat ketakutan melihat warna merah, kobaran api dan mendengar suara petasan itu. Pada saat bersamaan pintu rumah  terbuka lebar lalu muncullah lelaki tua itu dengan mengenakan baju berwarna merah sambil tertawa keras. Nian terkejut dan menjadi pucat pasi, dan segera angkat kaki dari tempat itu.

Hari berikutnya, penduduk desa pulang dari tempat persembunyiannya, mereka terkejut melihat seluruh desa utuh dan aman. Sesaat mereka baru menyadari atas peristiwa yang terjadi. Lelaki tua itu sebenarnya adalah Dewata yang datang untuk menolong penduduk desa mengusir monster nian ini. Mereka juga menemukan 3 peralatan yang digunakan lelaki tua itu untuk mengusir nian. Mulai dari itu, setiap perayaan Tahun Baru Imlek mereka memasang kain merah, menyalakan petasan dan menyalakan lentera sepanjang malam, menunggu datangnya Tahun Baru. Adat istiadat ini akhirnya menyebar luar dan menjadi sebuah perayaan tradisional orang Tionghoa yang megah dalam menyambut “berlalunya nian” (dalam bahasa Tionghoa, nian berarti tahun)   

Orang Tionghoa selalu mengkaitkan periode waktu dari hari ke 23 hingga ke 30 dalam 12 belas bulan tahun lunar tepat sebelum Hari Raya Imlek sebagai “nian kecil”.

Setiap keluarga Tionghoa diharuskan membersihkan lingkungan tempat tinggal mereka untuk menyambut datangnya tahun baru. Disamping membersihkan lingkungan sekitar, setiap keluarga Tionghoa membuat berbagai hidangan menyambut Imlek yang terbuat dari daging ayam, bebek, ikan dan sapi / babi, serta manisan dan buah-buahan. Tak ketinggalan pula para orang tua membelikan baju baru untuk anak-anaknya dan mempersiapkan bingkisan angpao saat mengunjungi kerabat dan keluarga.

Ketika malam Tahun Baru tiba, seluruh keluarga berkumpul bersama. Di wilayah utara Tiongkok, setiap keluarga memiliki tradisi makan kue bola apel, yang dalam bahasa Tionghoa-nya disebut Jiao, pelafalannya sama dengan kata bersama dalam bahasa Tionghoa, sehingga kue bola apel sebagai symbol kebersamaan dan kebahagiaan keluarga. Selain itu jiao juga bermakna datangnya tahun baru. Diwilayah selatan Tiongkok, masyarakatnya suka sekali memakan kue manisan Tahun Baru (yang terbuat dari tepung beras lengket), yang melambangkan manisnya kehidupan dan membuat kemajuan dalam Tahun Baru ini (dalam bahasa Tionghoa kata “kue” dan “membuat kemajuan” memiliki pelafalan yang sama dengan kata gao)  Menjelang jam 12 malam, setiap keluarga akan menyalakan petasan.

Hari pertama Tahun Baru Imlek, orang Tionghoa menggunakan baju baru dan mengucapkan selamat kepada orang yang lebih tua. Anak-anak yang mengucapkan tahun baru kepada yang lebih tua, akan mendapatkan angpao uang. Sedangkan pada hari kedua dan ketiga, mereka saling mengunjungi teman dan kerabat dekatnya.

Selama masa perayaan Tahun Baru Imlek, pada umumnya jalan-jalan diarea perdagangan penuh sesak dengan keluarga Tionghoa yang berbelanja untuk keperluan Imlek. Dibeberapa tempat diluar negeri biasanya diadakan berbagai acara hiburan menyambut Imlek seperti pertunjukkan Barongsai dan Naga, pasar bunga dan pameran klenteng.

Setelah hari ke 15 bulan pertama dalam kalender Lunar, adalah waktu diadakannya Festival Lentera, yang menandakan berakhirnya perayaan Tahun Baru Imlek.

Sumber : erabaru.net